Jumat, Desember 12, 2008

Kamis, Desember 11, 2008

Melupakan?

Mengapa Sedih?
Bukankah itu adalah keinginanmu untuk menghindarinya?
Mengapa menangis?
Bukankah kau yang memutuskan untuk pergi darinya?
Mengapa menyesal?
Bukankah menurutmu itu jalan yang terbaik?
Mengapa harus mengingatnya lagi?
Bukankah kau telah membuang namanya jauh dari hatimu?
Sudahlah....
Lupakanlah dirinya...
Bukankah kau telah memilih mencintai Sang Penguasa Cinta?
Dia lebih menyayangimu,mencintaimu dan tak pernah melukai perasaanmu

"Setiap hamba pasti pernah melakukan kesalahan,yang terbaik adalah mengambil pelajaran dari keslahan dan tidak mengulanginya lagi"

Rabu, Desember 10, 2008

Coretan Bahagia

Ada bahagia yang tertera di hati. Ada ucapan syukur yang tak henti-hentinya terucapkann. Sekali lagi, sebuah peristiwa menghentak jiwa. Dan membuat saya bertanya-tanya: Kira-kira seperti apa perjalanan hidup saya? Entahlah, saya tidak tahu dan yakin saya tak akan pernah tahu. Mungkin seperti yang pernah saya bayangkan sebelumnya, atau mungkin justru tak pernah saya bayangankan sebelumnya.

Sebagaimana tak pernah terlintas dalam benak saya,jika suatu hari akan menjadi seorang PNS.Sungguh, rasanya tak percaya sewaktu saya membacanya. Tapi, pengumuman yang tertera itu memang benar adanya.Pada pengumuman penerimaan CPNS di Departemen Keuangan, dinomor urut 7 atas nama Rahmatullah dinyatakan lulus.
Alhamdulilah,itu namaku.Tak henti-hentinya kumemuji Allah atas kebesaranNya.Terima kasih Ya Allah,Terima Kasih Ya Allah....
Kini aku tahu apa makna "Berusaha&Berdoa".Bahwa setiap usaha dan kerja keras yang dibarengi dengan doa yang tulus akan berakhir dengan baik.Mungkin tidak sesuai dengan yang kita inginkan tapi pastinya Allah maha tahu yang kita butuhkan...Jadi jangan putus asa...Tetap semangat!!!
Terima kasih kepada Ayah&Bunda serta saudara-saudariku atas doa&support kalian...
Terima kasih kepada semua sahabatku, teman terbaikku...Karena doa tulus kalian sehingga saya bisa berhasil...
Tetaplah doakan aku semoga tetap istiqomah di jalan dakwah...
jazakallahu khairan katziran...

Jumat, Desember 05, 2008

seseorang yang kupinta

Ya Allah…
KepadaMu kuminta dekatkanlah aku dengan seorang pria yang akan menjadi bagian dari hidupku
Seseorang yang sungguh mencintaiMu lebih dari segala sesuatu
Seorang pria yang akan meletakkanku pada posisi kedua di hatinya setelah Engkau
Seorang pria yang hidup bukan untuk dirinya sendiri tetapi untukMu

Ya Allah…
Aku tak peduli bsgsimsns wajah&fisiknya
Yang penting adalah sebuah hati yang sungguh mencintai dan dekat dengan Engkau
dan berusaha menjadikan sifat-sifatMu ada pada dirinya
Dan ia haruslah mengetahui bagi siapa dan untuk apa ia hidup sehingga hidupnya tidaklah sia-sia

Seseorang yang memiliki hati yang bijak tidak hanya otak yang cerdas
Seorang pria yang tidak hanya mencintaiku tapi juga menghormatiku
Seorang pria yang tidak hanya memujaku tetapi juga dapat menasihatiku ketika aku berbuat salah

Seseorang yang mencintaiku bukan karena kecantikanku tapi karena hatiku
Seorang pria yang dapat menjadi sahabat terbaikku dalam setiap waktu dan situasi
Seseorang yang dapat membuatku merasa sebagai seorang wanita ketika aku di sisinya

Ya Allah…
Aku tidak meminta seseorang yang sempurna namun aku meminta seseorang yang tidak sempurna,
sehingga aku dapat membuatnya sempurna di mataMu
Seorang pria yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya
Seorang pria yang membutuhkan doaku untuk kehidupannya
Seseorang yang membutuhkan senyumku untuk mengatasi kesedihannya
Seseorang yang membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya menjadi sempurna

Ya Allah…
Aku juga meminta,
Buatlah aku menjadi wanita yang dapat membuatnya bangga
Berikan aku hati yang sungguh mencintaiMu sehingga aku dapat mencintainya dengan sekedar cintaku

Berikanlah sifat yang lembut sehingga kecantikanku datang dariMu
Berikanlah aku tangan sehingga aku selalu mampu berdoa untuknya
Berikanlah aku penglihatan sehingga aku dapat melihat banyak hal baik dan bukan hal buruk dalam dirinya
Berikanlah aku lisan yang penuh dengan kata-kata bijaksana,
mampu memberikan semangat serta mendukungnya setiap saat dan tersenyum untuk dirinya setiap pagi

Dan bilamana akhirnya kami akan bertemu, aku berharap kami berdua dapat mengatakan:
"Betapa Maha Besarnya Engkau karena telah memberikan kepadaku pasangan yang dapat membuat hidupku menjadi sempurna."

Aku mengetahui bahwa Engkau ingin kami bertemu pada waktu yang tepat
Dan Engkau akan membuat segala sesuatunya indah pada waktu yang telah Engkau tentukan

Amin....

Menanti seseorang

Segalanya berawal ketika benang usiaku menginjak 23 tahun. Dia salah satu dari teman baikku waktu itu. Entah pertimbangan dan keberanian apa yang dia miliki hingga tiba-tiba pinangannya datang padaku. Hanya Allah yang tahu apakah ada ketulusan dan niat baik ataukah sebatas emosi dibalik tawarannya. Kami hanya sebatas teman meski dia pernah menyatakan niat ta'arufnya padaku. Saat itu aku hanya tersenyum padanya. Ada satu keraguan bahwa aku tidak menemukan ketenangan di dalamnya.

Aku tidak mengerti mengapa aku selalu merasa tidak yakin dan takut tiap aku memikirkan tawarannya dan hidup bersamanya. Mungkin karena aku tidak merasakan sesuatu terhadapnya dan karena aku masih belum bisa melakukan banyak hal untuk orang-orang yang aku sayangi. Sebab itu aku kemudian menolaknya. Aku membagi semua ini pada seorang teman sebut saja namanya "Rhara". Entah bagaimana awalnya kami mulai berteman di pertengahan tahun 2002. Dia begitu pendiam sebab itu aku menyukainya, tentu saja sebagai sahabat.

Waktu terus berjalan sampai aku mendapatkan hatiku ada pada seseorang. Masa lalunya begitu buruk. Aku jadi teringat, dulu aku begitu membenci orang-orang seperti ini. Akan tetapi cinta memang tak bisa ditolak, datang tanpa permisi dan pergi tiba-tiba. Kebiasaan buruk sudah dia tinggalkan meski belum sepenuhnya. Sebenarnya dia orang yang hebat,setia dan perhatian. Aku tak pernah tau mengapa aku menyukainya.

Kembali keraguan itu mengusik ketenangan. Hati kecilku mengatakan dia bukan untukku. Bukan karena latar belakangnya, tetapi aku merasakan sesuatu yang lain dan sepertinya dia memang bukan untukku. Ternyata firasat itu benar. Meski sudah lama dia menaruh harapan padaku, tetapi aku tidak pernah menyadari dan aku terlambat memilihnya, sebab dia sudah terlanjur bersama yang lain. Semua harus berakhir karena dia ingin kami pacaran dulu dan aku tau itu sangat dilarang oleh Agama. Aku merasa sangat hancur. Sekali lagi aku membagi kesedihan ini bersama Rhara sahabat terbaikku. Dia selalu mendengarkan semua ceritaku dan mengatakan bahwa segalanya pasti akan beres. Aku amat bersyukur memiliki sahabat sebaik dia. Subhanallah...

Di tengah kekosongan dan nyaris putus asa, aku dihubungi dengan teman SMP, tanpa diduga dia pun menaruh harapan sejak SMP dulu, dan meminta aku menjadi yang istimewa.Dulu dia teman yang baik,sekarang aku tak tahu bagaimana orangnya karena sudah 8 tahun kami tak bertemu.Setelah dia mengetahui nomor handphoneku dari salah seorang sahabatku, tiap hari dia menelponku. Cara bicaranya kerap sekali menuju ke arah pernikahan meski itu samar dia mengutarakn niatnya untuk melamarku tapi mungkin tahun depan katanya.Namun aku tak bisa membalasnya. Rasanya sedih sekali aku harus menyakiti hati orang-orang yang menyayangiku. Aku tak mau berpura-pura menyukai orang dan aku tak mau berpacaran.waktu dia mengutarakan niatnya untuk meminangku aku hanya menjawab bahwa lebih baik kita mensholehkan diri kita dulu agar bias memahami makna pernikahan itu.Setelah itu dia menghilang.Bulan lalu,untuk pertama kalinya, setelah tamat SMp kami bertemu kembali.Tentu saja telah terjadi perubahan begitu banyak padanya.Kami biasa-biasa aja waktu bertemu berhubung kami berada di rumah sakit,menjenguk bapaknya yang lagi sakit.Bulan ini kami berkontak-kontak lagi.Katanya,bulan depan dia akan menikah dengan seseorang,... "Selamat untuk kalian" batinku berbisik pelan.InsyaAllah saya akan hadir dipernikahan kalian,jika diundang,jawabku waktu itu.

Waktu kian beranjak dewasa, aku masih tetap dengan aktivitasku. Aku sudah tak lagi memikirkan itu. Lebih baik aku pasrah dan melakukan hal-hal lain yang lebih penting yang bisa aku kerjakan. Di tengah kesendirian dan nyaris putus asa itulah datang seorang teman lama, menyatakan maksud hatinya dan ingin berniat baik padaku. Mengajak aku menikah. Aku memaksakan diri menerimanya. Aku benci pada diri sendiri sebab selalu merasa tidak yakin dengan niat baik itu. Aku belajar menerimanya tapi aku justru tersiksa. Akhirnya aku mengakhiri ta'arufnya secara sepihak, syukurlah dia mau mengerti dan tetap bersedia menjadi sahabatku.
Ramadahan lalu…seorang ikwan yang tak kukenal menghubungiku.Lewat pesan singkat(SMS) dia meminta biodataku.Tentu saja aku tak memberikannya.Dengan segala taujihnya tentang ta’aruf akupun membuka diri tapi hanya dengan namaku.Setelah itu dia hamper tiap hari menghubungiku.Tapi,berhubung ramadahan dan aku telah bertekad untuk konsentrasi pada ibadahku dibulan suci ini maka akupun memintanya untuk tidak menggangguku.Dia memohon agar aku tak melarangnya.Aku tambah tak mengerti dengannya.Aku meminta kepadanya untuk menghapus nomorku saja.Tapi dia tak mau.Akhirnya aku memutuskan untuk tidak melayani SMSnya.Lagi-lagi dia datang dengan dalih ingin ta’aruf dan punya niat untuk menuju pernikahan.Aku memintanya untuk membicaran masalah itu setelah ramadahan dan untuk sementara jangan menghubungiku dulu.Akhirnya dia setuju dengan syaratku.

Setelah lebaran dia datang lagi.Tapi dengan begitu banyak pertanyaan.Aku ragu padanya dengan niatnya.Kuputuskan untuk memintanya lagi untuk melupakanku.Aku tak mau terjebak oleh hubungan yang tak jelas.Awalnya dia tak setuju.Katanya ini adalah proses yang yang harus dilalui.Tapi menurutku itu telah terlalu lama.AKu tak mau niat baik yang semula diungkapkannya telah berubah. Aku sengaja menjaga jarak darinya, dan biasanya dia yang selalu menghubungiku. Tapi aku telah bertekad untuk tidak menghiraukannya lagi.Mungkin ini adalah jalan terbaik yang harus kupilih.Maafkan aku.

Kini usiaku sudah menginjak 1/4 abad, tak ada lagi semangat seperti muda dulu. Bahkan aku sudah kehilangan banyak kesempatan dan teman baik. Sementara niat untuk segera menyempurnakan 1/2 dien tak bisa lagi dipungkiri. Teman-teman sebaya sudah menikmati rumah tangganya masing-masing. Hanya pada Mu ya Rabb aku berserah diri. Engkau pasti sudah menyediakan seorang pilihan terbaik untukku. Tegarkan hati ini setegar hatinya, dan sabarkan kami menanti masa itu tiba... Allaahumma Aamiin.

***

Jangan menunda sesuatu yang menjadi sunnah Rasul dan jangan menyia-nyiakan setiap kesempatan yang ada, karena penyesalan selalu datang terlambat. Akan tetapi jangan pula tergesa-gesa tunggulah orang yang tepat.

-Yang menanti

Rabu, Desember 03, 2008

Ijinkan Aku Menciummu Ibu...

Sewaktu masih kecil, aku sering merasa dijadikan pembantu olehnya. Ia selalu menyuruhku mengerjakan tugas-tugas seperti menyapu lantai dan mengepelnya setiap pagi dan sore. Setiap hari, aku dipaksa membantunya memasak di pagi buta sebelum ayah dan adik-adikku bangun. Bahkan sepulang sekolah, ia tak mengizinkanku bermain sebelum semua pekerjaan rumah dibereskan. Sehabis makan, aku pun harus mencucinya sendiri juga piring bekas masak dan makan yang lain. Tidak jarang aku merasa kesal dengan semua beban yang diberikannya hingga setiap kali mengerjakannya aku selalu bersungut-sungut.

Kini, setelah dewasa aku mengerti kenapa dulu ia melakukan itu semua. Karena aku juga akan menjadi seorang istri dari suamiku, ibu dari anak-anakku yang tidak akan pernah lepas dari semua pekerjaan masa kecilku dulu. Terima kasih ibu, karena engkau aku menjadi istri yang baik dari suamiku dan ibu yang dibanggakan oleh anak-anakku.

Saat pertama kali aku masuk sekolah di Taman Kanak-Kanak, ia yang mengantarku hingga masuk ke dalam kelas. Dengan sabar pula ia menunggu. Sesekali kulihat dari jendela kelas, ia masih duduk di seberang sana. Aku tak peduli dengan setumpuk pekerjaannya di rumah, dengan rasa kantuk yang menderanya, atau terik, atau hujan. Juga rasa jenuh dan bosannya menunggu. Yang penting aku senang ia menungguiku sampai bel berbunyi.

Kini, setelah aku besar, aku malah sering meninggalkannya, bermain bersama teman-teman, bepergian. Tak pernah aku menungguinya ketika ia sakit, ketika ia membutuhkan pertolonganku disaat tubuhnya melemah. Saat aku menjadi orang dewasa, aku meninggalkannya karena tuntutan pekerjaan.

Padahal menurut cerita orang, sejak aku kecil ibu memang tak pernah memikirkan penampilannya, ia tak pernah membeli pakaian baru, apalagi perhiasan. Ia sisihkan semua untuk membelikanku pakaian yang bagus-bagus agar aku terlihat cantik, ia pakaikan juga perhiasan di tubuhku dari sisa uang belanja bulanannya. Padahal juga aku tahu, ia yang dengan penuh kesabaran, kelembutan dan kasih sayang
mengajariku berjalan. Ia mengangkat tubuhku ketika aku terjatuh, membasuh luka di kaki dan mendekapku erat-erat saat aku menangis.

Selepas SMA, ketika aku mulai memasuki dunia baruku di perguruan tinggi. Aku semakin merasa jauh berbeda dengannya. Aku yang pintar, cerdas dan berwawasan seringkali menganggap ibu sebagai orang bodoh, tak berwawasan hingga tak mengerti apa-apa. Hingga kemudian komunikasi yang berlangsung antara aku dengannya hanya sebatas permintaan uang kuliah dan segala tuntutan keperluan kampus lainnya.

Usai wisuda sarjana, baru aku mengerti, ibu yang kuanggap bodoh, tak berwawasan dan tak mengerti apa-apa itu telah melahirkan anak cerdas yang mampu meraih gelar sarjananya. Meski Ibu bukan orang berpendidikan, tapi doa di setiap sujudnya, pengorbanan dan cintanya jauh melebihi apa yang sudah kuraih. Tanpamu Ibu, aku tak akan pernah menjadi aku
yang sekarang.

Kini setelah aku sibuk dengan urusan kerjaanku aku jarang menjenguknya atau menanyai kabarnya.Aku baru sadar betapa sunyinya tanpamu Ibu.Ibu,Aku akan datang dan menciummu, meski tak sehangat cinta dan kasihmu kepadaku.

Wanita Sempurna

Ini kisah perjumpaan dua orang sahabat yang sudah puluhan tahun terpisahkan hidupnya. Mereka kangen-kangenan, ngobrol ramai sambil minum kopi disebuah kafe. Awalnya topik yang dibicarakan adalah soal-soal nostalgia zaman sekolah dulu, namun pada akhirnya menyangkut kehidupan mereka sekarang ini.

Ngomong-ngomong, mengapa sampai sekarang kamu belum juga menikah?ujar seorang kepada temannya yang sampai sekarang membujang. Sejujurnya sampai saat ini saya terus mencari wanita yang sempurna. Itulah sebabnya saya masih melajang. Dulu di Bandung, saya berjumpa dengan seorang gadis cantik yang amat pintar. Saya pikir ini adalah wanita ideal yang cocok untuk menjadi istriku. Namun ternyata di masa pacaran ketahuan bahwa ia sangat sombong. Hubungan kami putus sampai di situ.

Di Jakarta, saya ketemu seorang wanita rupawan yang ramah dan dermawan. Pada perjumpaan pertama, aku kasmaran. Hatiku berdesir kencang, inilah wanita idealku. Namun ternyata belakangan saya ketahui, ia banyak tingkah dan tidak bertanggung jawab.

Saya terus berupaya mencari. Namun selalu saya temukan kelemahan dan kekurangan pada wanita yang saya taksir. Sampai pada suatu hari, saya bersua wanita ideal yang selama ini saya dambakan. Ia demikian cantik, pintar,baik hati, dermawan, dan suka humor. Saya pikir, inilah pendamping hidup yang dikirim Tuhan.

Lantas,sergah temannya yang dari tadi tekun mendengarkan,Apa yang terjadi? Mengapa kau tidak segera meminangnya?'

Yang ditanya diam sejenak. Suasana hening. Akhirnya dengan suara lirih, sang bujangan menjawab, 'Baru belakangan aku ketahui bahwa ia juga sedang mencari pria yang sempurna.

Senin, Desember 01, 2008

Maafkan Aku Bila Aku Mengeluh

Hari ini, di sebuah bus, aku melihat seorang remaja tampan dengan rambut sedikit ikal. Aku iri melihatnya. Dia tampak begitu ceria, dan aku sangat ingin memiliki gairah hidup yang sama. Tiba-tiba dia terhuyung-huyung berjalan. Dia mempunyai satu kaki saja, dan memakai tongkat kayu. Namun ketika dia lewat .... ia tersenyum. Ya Allah, maafkan aku bila aku mengeluh. Aku punya dua kaki. Dunia ini milikku.

Aku berhenti untuk membeli sedikit kue. Anak laki-laki penjualnya begitu mempesona. Aku berbicara padanya. Dia tampak begitu gembira. Seandainya aku terlambat sampai di kantor, tidaklah apa-apa. Ketika aku pergi, dia berkata, 'Terima kasih. Engkau sudah begitu baik.
Menyenangkan berbicara dengan orang sepertimu. Lihatlah, aku buta.' Ya Allah, maafkan aku bila aku mengeluh. Aku punya dua mata. Dunia ini milikku.

Lalu, sementara berjalan. Aku melihat seorang anak mirip bule dengan bola mata biru. Dia berdiri dan melihat teman-temannya bermain sepak bola. Dia tidak tahu apa yang bisa dilakukannya. Aku berhenti sejenak, lalu berkata, 'Mengapa engkau tidak bermain dengan yang lain, Nak ?' Dia mmandang ke depan tanpa bersuara, lalu aku tahu dia tidak bisa mendengar. Ya Allah, maafkan aku bila aku mengeluh. Aku punya dua telinga. Dunia ini milikku.

Dengan dua kaki untuk membawaku ke mana aku mau. Dengan dua mata untuk memandang mentari dan bukit-bukit. Dengan dua telinga untuk mendengar desir angin dan segala bunyi.
Ya Allah, maafkan aku bila aku mengeluh.

Maafkanlah Aku, Kawan


Dua orang sahabat karib sedang berjalan melintasi gurun pasir. Di tengah perjalanan, mereka bertengkar, dan salah seorang menampar temannya. Orang yang kena tampar, merasa sakit hati, tapi dengan tanpa berkata-kata, dia

menulis di atas pasir : HARI INI, SAHABAT TERBAIKKU MENAMPAR PIPIKU.

Mereka terus berjalan, sampai menemukan sebuah oasis, dimana mereka memutuskan untuk mandi. Orang yang pipinya kena tampar dan terluka hatinya, mencoba berenang namun nyaris tenggelam, dan berhasil diselamatkan oleh sahabatnya.

Ketika dia mulai siuman dan rasa takutnya sudah hilang, dia menulis di sebuah batu: HARI INI, SAHABAT TERBAIKKU MENYELAMATKAN NYAWAKU. Orang yang menolong dan menampar sahabatnya, bertanya, /"Kenapa setelah saya melukai hatimu, kau menulisnya di atas pasir, dan sekarang kamu menulis di batu?\" Temannya sambil tersenyum menjawab, /"Ketika seorang

sahabat melukai kita, kita harus menulisnya di atas pasir agar angin maaf datang berhembus dan menghapus tulisan tersebut. Dan bila sesuatu yang luar biasaterjadi, kita harus memahatnya di atas batu hati kita, agar tidak bisa hilang tertiup angin.\"

Cerita di atas, bagaimanapun tentu saja lebih mudah dibaca dibandingditerapkan. Begitu mudahnya kita memutuskan sebuah pertemanan \'hanya\' karena sakit hati atas sebuah perbuatan atau perkataan yang menurut kita keterlaluan hingga menyakiti hati kita. Sebuah sakit hati lebih perkasa untuk merusak dibanding begitu banyak kebaikan untuk menjaga. Mungkin ini memang bagian dari sifat buruk diri kita.

Karena itu, seseorang pernah memberitahu saya apa yang harus saya lakukan ketika saya sakit hati. Beliau mengatakan ketika sakit hati yang paling penting adalah melihat apakah memang orang yang menyakiti hati kita itu tidak kita sakiti terlebih dahulu.



Bukankah sudah menjadi kewajaran sifat orang untuk membalas dendam? Maka sungguh sangat bisa jadi kita telah melukai hatinya terlebih dahulu dan dia menginginkan sakit yang sama seperti yang dia rasakan. Bisa jadi juga sakit hati kita karena kesalahan kita sendiri yang salah dalam menafsirkan perkataan atau perbuatan teman kita. Bisa jadi kita tersinggung oleh perkataan sahabat kita yang dimaksudkannya sebagai gurauan.

Namun demikian, orang yang bijak akan selalu mengajari muridnya untuk memaafkan kesalahan-kesalahan saudaranya yang lain. Tapi ini akan sungguh sangat berat. Karena itu beliau mengajari kami untuk 'menyerahkan' sakit itu kepada Allah -yang begitu jelas dan pasti mengetahui bagaimana sakit hati kita- dengan membaca doa, "Ya Allah, balaslah kebaikan siapapun yang telah diberikannya kepada kami dengan balasan yang jauh dari yang mereka bayangkan. Ya Allah, ampuni kesalahan-kesalahan saudara-saudara kami yang pernah menyakiti hati kami."

Bukankah Rasulullah pernah berkata, "Tiga hal di antara akhlak ahli surga adalah memaafkan orang yang telah menganiayamu, memberi kepada orang yang mengharamkanmu, dan berbuat baik kepada orang yang berbuat buruk kepadamu".

Karena itu, Saudara-saudaraku, mungkin aku pernah menyakiti hatimu dan kau tidak membalas, dan mungkin juga kau menyakiti hatiku karena aku pernah menyakitimu. Namun dengan ijin-Nya aku berusaha memaafkanmu. Tapi yang aku takutkan kalian tidak mau memaafkan.Sungguh, Saudara-saudaraku, dosa-dosaku kepada Tuhanku telah menghimpit kedua sisi tulang rusukku hingga menyesakkan dada.
Saudara-saudaraku, jika kalian tidak sanggup mendoakan aku agar aku 'ada' di hadapan-Nya, maka ikhlaskan segala kesalahan-kesalahanku. Tolong jangan kau tambahkan kehinaan pada diriku dengan mengadukan kepada Tuhan bahwa aku telah menyakiti hatimu.

Bila Al Qur'an bisa bicara !

Waktu engkau masih kanak-kanak, kau laksana kawan sejatiku
Dengan wudu' aku kau sentuh dalam keadaan suci
Aku kau pegang, kau junjung dan kau pelajari
Aku engkau baca dengan suara lirih ataupun keras setiap hari
Setelah usai engkaupun selalu menciumku mesra

Sekarang engkau telah dewasa...
Nampaknya kau sudah tak berminat lagi padaku...
Apakah aku bacaan usang yang tinggal sejarah...
Menurutmu barangkali aku bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu

Atau menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji saja?



Sekarang aku engkau simpan rapi sekali hingga kadang engkau lupa dimana menyimpannya

Aku sudah engkau anggap hanya sebagai perhiasan rumahmu
Kadangkala aku dijadikan mas kawin agar engkau dianggap bertaqwa

Atau aku kau buat penangkal untuk menakuti hantu dan syetan

Kini aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian dalam kesepian

Di atas lemari, di dalam laci, aku engkau pendamkan.


Dulu...pagi-pagi...surah-surah yang ada padaku engkau baca beberapa halaman
Sore harinya aku kau baca beramai-ramai bersama temanmu di surau.....


Sekarang... pagi-pagi sambil minum kopi...engkau baca Koran pagi atau nonton berita TV
Waktu senggang..engkau sempatkan membaca buku karangan manusia

Sedangkan aku yang berisi ayat-ayat yang datang dari Allah Yang Maha Perkasa.
Engkau campakkan, engkau abaikan dan engkau lupakan...


Waktu berangkat kerjapun kadang engkau lupa baca pembuka surahku (Basmalah)
Diperjalanan engkau lebih asyik menikmati musik duniawi
Tidak ada kaset yang berisi ayat Alloh yang terdapat padaku di laci mobilmu
Sepanjang perjalanan radiomu selalu tertuju ke stasiun radio favoritmu
Aku tahu kalau itu bukan Stasiun Radio yang senantiasa melantunkan ayatku


Di meja kerjamu tidak ada aku untuk kau baca sebelum kau mulai kerja
Di Komputermu pun kau putar musik favoritmu
Jarang sekali engkau putar ayat-ayatku melantun
E-mail temanmu yang ada ayat-ayatkupun kadang kau abaikan
Engkau terlalu sibuk dengan urusan duniamu


Benarlah dugaanku bahwa engkau kini sudah benar-benar melupakanku
Bila malam tiba engkau tahan nongkrong berjam-jam di depan TV
Menonton pertandingan Liga Italia , musik atau Film dan Sinetron laga
Di depan komputer berjam-jam engkau betah duduk
Hanya sekedar membaca berita murahan dan gambar sampah


Waktupun cepat berlalu...aku menjadi semakin kusam dalam lemari
Mengumpul debu dilapisi abu dan mungkin dimakan kutu
Seingatku hanya awal Ramadhan engkau membacaku kembali
Itupun hanya beberapa lembar dariku
Dengan suara dan lafadz yang tidak semerdu dulu
Engkaupun kini terbata-bata dan kurang lancar lagi setiap membacaku.


Apakah Koran, TV, radio , komputer, dapat memberimu pertolongan ? Bila
engkau di kubur sendirian menunggu sampai kiamat tiba Engkau akan
diperiksa oleh para malaikat suruhanNya

Hanya dengan ayat-ayat Allah yang ada padaku engkau dapat selamat melaluinya.


Sekarang engkau begitu enteng membuang waktumu...
Setiap saat berlalu...kuranglah jatah umurmu...
Dan akhirnya kubur sentiasa menunggu kedatanganmu..
Engkau bisa kembali kepada Tuhanmu sewaktu-waktu
Apabila malaikat maut mengetuk pintu rumahmu.


Bila aku engkau baca selalu dan engkau hayati...
Di kuburmu nanti....
Aku akan datang sebagai pemuda gagah nan tampan
Yang akan membantu engkau membela diri
Bukan koran yang engkau baca yang akan membantumu Dari perjalanan di alam akhirat
Tapi Akulah "Qur'an" kitab sucimu
Yang senantiasa setia menemani dan melindungimu


Peganglah aku lagi . .. bacalah kembali aku setiap hari
Karena ayat-ayat yang ada padaku adalah ayat suci
Yang berasal dari Alloh, Tuhan Yang Maha Mengetahui

Yang disampaikan oleh Jibril kepada Muhammad Rasulullah.


Keluarkanlah segera aku dari lemari atau lacimu...
Jangan lupa bawa kaset yang ada ayatku dalam laci mobilmu
Letakkan aku selalu di depan meja kerjamu
Agar engkau senantiasa mengingat Tuhanmu


Sentuhilah aku kembali...
Baca dan pelajari lagi aku....
Setiap datangnya pagi dan sore hari
Seperti dulu....dulu sekali...
Waktu engkau masih kecil , lugu dan polos...
Di surau kecil kampungmu yang damai
Jangan aku engkau biarkan sendiri....
Dalam bisu dan sepi....
Mahabenar Allah, yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.

Mengapa??

Mengapa Sedih?
Bukankah itu adalah keinginanmu untuk menghindarinya?
Mengapa menangis?
Bukankah kau yang memutuskan untuk meninggalkannya?
Mengapa menyesal?
Bukankah menurutmu itu adalah jalan yang terbaik?
Mengapakah kau harus mengingatnya lagi?
Bukankah kau telah menghapus namanya dari hatimu?
Sudahlah!...
Lupakanlah saja dia....
lupakanlah masa lalu yang menyakitkan itu...
Bukankah kau telah memilih mencintai Sang pemilik Cinta?
Dia lebih mencintaimu, menyayangimu dan tak pernah menyakiti perasaanmu....

"Ya Allah maafkanlah hamba yang tak bisa memberi cinta sebanyak cinta yang Kau beri untukku"...

Setiap hamba pernah melakukan keslahan.Orang yang bijak adalah orang yang mengambil pelajaran dari kesalahannya dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi...

Jumat, November 28, 2008

Cerita Sahabat 01

Pangeranku…
Kau begitu tanpan nan menawan
Hingga hatiku tertawan
Pada pesonamu
Pangeranku…
Wajahmu selalu menari-nari
Dalam sanubari
Nmamu selalu kudendangkan
Dalam doa yag selalu kusenandungkan
Di setiap sujud malamku
Pangeranku…
Dawai dihatiku
Selalu ada dirimu
Pangeranku…
Siapakah dirimu????

Aku bukan gadis yang mudah terkesan pada seorang pemuda tapi entah mengapa aku merasa sangat terkesan dengan sikapmu, sahabatku. Dan entah mengapa hatiku mulai condong padamu. Hatiku selalu bergetar mendengar namamu.Lalu ada perasaan halus yang menyusup ke dalam hati tanpa aku tahu perasaan apa itu namanya. Kau seperti embun yang menetes dalam hatiku.Kurindu setiap pagi dan kunanti setiap pagi.Aku tak tahu sejak kapan rasa ini ada dalam hatiku.Dan aku tak punya keberanian untuk berkata jujur padamu.Rasa ini ini tertutup rapat dalam kalbuku.
Arjunaku, pujaan hatiku
Perasaan ini semakin membuncah dan rasanya tak sanggup lagi aku memikulnya.Aku ingin mengatakan padamu.Tapi aku malu. Akhirnya aku hanya mampu menangis
Kenapa aku menangis?Perasaan apa yang mendera hatiku sekarang?Begitu menyiksaku.Aku tak pernah merindukan seseorang seperti rinduku padamu.Beberapa hari aku tak melihatmu membuat hatiku tercekam kerinduan. Aku merasa memang telah jatuh cinta padamu. Cinta yang datang begitu saja tanpa aku sadari kehadirannya di dalam hatiku. Teman yang sudah aku anggap sahabat pun akhirnya menggetarkan dawai cinta yang pernah putus.
Pangeranku…
Aku benar-benar tertawan olehmu. Tapi apakh kau tahu yang terjadi padaku?Apkah kau tahu aku sangat mencintaimu?Sungguh aku sangat malu mengungkapkan semua ini padamu.Tapi aku merasa tidak salah mencintaimu.Ini adalah fitrahku sebagai seorang wanita dan aku tak bisa lari darinya.Aku ingin bersamamu.Merenda masa depan bersama dan membesarkan anak bersama-sama.Membangun peradaban bersama.Menjalankan dakwah bersama.Memperjuangkan Islam bersama.Oh…Pangeranku,apakah kau mendengar suara-suara cinta yang bergemuruh dalam hatiku?
Semalam kau menelponku dan berkata saat ini kau sendang ta’aruf dengan seorang akhwat.Aku tak bias berkata apapun.Aku tak mampu lagi mendengar kata-katamu.
Badan terasa lunglai seketika itu.Hidup terasa tak berarti lagi.Dan seketika itu barulah aku menyesal.Aku menyesal tidak sempat menyampaikan perasaan ini padamu,Pangeranku.Padahal begitu banyak waktuku terbuang bersamamu dan aku tidak berani mengatakan perasaan Cinta yang telah tumbuh lama di taman hatiku.
Kuteringat sebuah sms sahabat,
“Ketika kita minta pada Allah sekuntum bunga yang segar, Allah memberikan kita sebuah kaktus berduri. Ketika kita meminta pada ALLAH kupu-kupu yang indah. ALLAH malah memberikan kita ulat yang berbulu. Itulah scenario ALLAH. Kadang kita tidak mengerti apa yang akan terjadi di balik semua peristiwa yang ada di sekitar kita. Tapi yakinlah. Allah pasti mempunyai rencana lain di balik semua ini”
Yah..mungkin ini skenarionya Allah…..yang aku tak tahu maksud dari semua itu.
“Ya Allah ampunilah hambaMu ini yang tak pernah bersyukur atas karuniamu.Ampunilah hamba yang sempat lalai mengingatMu.Ya Allah bimbinglah hamba kembali ke jalan yang Kau Ridhoi.

Cerita Sahabat 02

HAPUSLAH AIR MATAMU SAHABATKU

Resah dan gelisah.........
Menanti disini....
Kegelisahan, kedukaan dan air mata yang bermuara dari hati dan berselaputkan kegelisahan jiwa terkadang memilukan hingga membuat keresahan dan kebimbangan .Kedukaan karena kerinduan yang yang teramat sangat dalam menyebabkan kepedihan yang menyesakkan rongga dada. Jiwa yang rapuh berkisah pada alam serta isinya bertanya,dimanakah pasangan jiwa berada?.Lalu, hati menciptakan serpihan kegelisahan bagaikan anak kecil yang hilang dari ibunya di tengah keramaian.
Keinginan bertemu pasangan jiwa,bukankah sebuah fitrah? Semua itu hadir tanpa sadar telah menjadi bagian hidup yang tak terpisahkan.Sebuah fitrah pula bahwa setiap wanita ingin menjadi seorang istri dan ibu yang baik ketimbangmenjalani hidup dalam kesendirian. Dengan sentuhan kasih sayang dalam belainnya, akan terbentuk jiwa_jiwa yang sholeh dan sholehah.
uhh...
Betapa mulianya kedudukan seorang wanita, aplagi bila ia seorang wanita beriman yang mampu membina dan menjga keindahan cahaya Islam hingga memenuhi setiap sudut rumahtangganya.
Letih...
Sungguh amat letih jiwa dan raga. Sendiri mengayuh biduk kecil dengan rasa hampa, tanpa tahu adakah belahan jiwa yang menunggu disana.

Duhai...
Dalam Islam, kehidupan manusia bukan hanya untuk dunia ini saja, karena masih ada akhirat. Memang manusia telah diciptakan berpasangan namun tak hanya dibatasi di dunia fana saja. Seseorang yang belum menemukan pasangan jiwanya, insya Allah akan dipertemukan di akhirat sana, selama ia beriman dan bertaqwa serta sabar atas ujian-Nya yang telah menetapkan dirinya sebagai lajang di dunia. Mungkin sang pangeran pun tak sabar untuk bersua dan telah menunggu di tepi surg, berkereta kencana untuk membawamu ke istananya.
Keresahan dan kegelisahan janganlah sampai merubah pandangan kepada Sang Pemilik Cinta. Kalaulah rasa itu selalu menghantui, usah kau lara sendiri. Taqarrub-lah kepada Allah SWT. Kembalikan segala urusan kepada-Nya, bukankah hanya Ia yang Maha Memberi dan maha Pengasih. Ikhtiar, munajat serta untaian doa tiada habis-habisnya curahkanlah kepada Sang Pemilik Hati. Tak usah membandingkan diri dengan wanita lain, karena Allh SWT psti memberikan yang terbaik untuk setiap hamba-Nya, meski ia tidak menyadarinya.
Usahlah dirimu bersedih lalu menangis di penghujung malam karena tak kunjung usai memikirkan siapa kiranya pasangan jiwa. Menangislah karena air mata permohonan kepada-Nya disetiap sujud dalam keheningan pekat malam. Jadikan hidup ini selalu penuh dengan harapan baik kepaa Sang pemilik Jiwa. Bersiap mengahadapi putaran waktu, hingga setiap gerak langkah serta helaan nafas bernilai ibadahkepada Allah SWT. Tausyiah-lah selalu hati dengan tarbiyah Ilahi hingga diri ini tak sepi dlam kesendirian.
Bukankah kalau sudah waktunya tiba, jodoh tak akan lari kemana. Karena sejak ruh telah menyatu dengan jasad, siapa belahan jiwamu pun telah dituliskan-nya.
Sabarlah sahabatku....
Bukankah mentari akan selalu menghiasi pagi dengan kemewahan sinar keemasannya. Malam masih indah dengan sinar lembut rembulan yang dipagar bintang gemintang. Kicauan bening burung malam pun selalu riang bercanda dikegelapan. Senyumlah, laksana senyum mempesona butir embun pagi yang selalu setia menyapa.
Hapuslah air mata di pipi dan hilangkan duka lara di hati. Yerimalah semua seebagai bagian dari perjalanan hidup ini. Dengan kebeesaran hati dan jiwa , dirimu akan menemukan apa rahasia di balik titian kehidupan yang telah dijalani. Hingga, kelak akan engkau rasakan tak ada lagi riak kegelisahan dan keresahan ssat sendiri.

YA ALLAH JADIKANLAH AMALANKU KARENA ENGKAU
JANGAN JADIKAN IA KARENA SESEORANG
Semoga pasangan jiwa sedang melangkah ke sisimu.
Semoga.


Special untuk sahabatku yang sedang menanti pasangan jiwa.